NYERI DI TENGKUK DAN PUNDAK : AWAS SARAF TERJEPIT ?

20.39.00

 
 
Pernahkah Anda mengalami rasa nyeri di belakang kepala , pundak , punggung, dan kadang nyerinya bisa menjalar ke lengan ? hati-hati kemungkinan saraf leher anda terjepit. Nyeri di daerah tersebut, sering dipersepsikan keliru karena “kholesterol” yang tinggi (kholesterol yang tinggi tidak menyebabkan nyeri pundak ) .
Seperti juga nyeri yang dilalami oleh Ny. A ( 34 thn ), yang mengeluh rasa ‘pegal’ daerah pundak dan belakang kepala, sejak 3 bulan ini. Rasa nyeri hilang timbul, bahkan saat bangun pagi nyeri menjalar sampai ke lengan kanan. Pada kondisi tertentu, nyeri bisa hilang, namun sesekali nyeri terasa berdenyut, terkadang ada juga kesemutan.
Nyeri yang dialami oleh Ny. A, dalam istilah medis disebut sebagai Servikalgia. Servikalgia ini merupakan salah satu keluhan yang sering menyebabkan seseorang datang berobat ke fasilitas kesehatan . Di populasi didapatkan sekitar 34 % pernah mengalami servikalgia dan hampir 14 % mengalami nyeri tersebut lebih dari 6 bulan . Pada populasi usia di atas 50 tahun , sekitar 10 % mengalami servikalgia.
Servikalgia paling sering disebabkan oleh gangguan pada saraf / radikulopati. Berbagai keadaan yang menyebabkan perubahan struktur anatomi tulang leher dapat menimbulkan keluhan radikulopati. Ciri khas radikulopati servikal adalah rasa nyeri menjalar pada leher dan bahu yang menyebar ke lengan, yang akan bertambah pada perubahan posisi leher dan dapat diikuti terbatasnya gerakan leher dan rasa sakit pada penekanan tulang dan kadang-kadang disertai kesemutan pada lengan .
Gangguan saraf penyebab servikalgia ini sering disebut “ saraf terjepit”, namun memang harus dieksplorasi lebih lanjut, dicari penyebab dasar yang menyebabkan saraf “terjepit” ini. Bisa saja penyebabnya karena salah posisi tidur akibat bantal yang terlalu tinggi, menonton TV saat posisi tidur , atau bisa juga disebabkan adanya kelainan di tulang, infeksi, tumor. Jadi Sebaiknya pada kasus servikalgia, Anda berkonsultasi dengan dokter untuk diketahui dan ditangani sedini mungkin. Saraf yang “terjepit” bila tidak ditangani , akan lebih sulit disembuhkan pada tahap yang lebih lanjut.
Berdasarkan wawancara dan pemeriksaan fisik , dokter Anda biasanya akan menyarankan untuk mengatur posisi leher yang benar, dan pada tahap awal akan dianjurkan pembatasan gerak leher untuk sementara waktu. Selain terapi obat penghilang rasa nyeri , dapat juga dianjurkan fisioterapi seperti pemanasan untuk membuat otot lebih rileks Jika gejala membaik dengan berbagai modalitas terapi di atas , aktivitas dapat secara progresif ditingkatkan dan terapi dihentikan . Bila tidak membaik dengan pendekatan terapi di atas , maka dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjuang : mulai dari rontgen leher sampai dengan MRI servikal. Pada kecurigaan kelainan saraf, pemeriksaan listrik saraf ( menggunakan EMG / elektromiografi ) juga dilakukan sehingga diketahui seberapa berat saraf terganggu.

dr. Sheila Agustini, Sp.S ( RS Mayapada, Lebakbulus)
dr. Yuda Turana, Sp.S ( RS Pantai Indah kapuk/ RS Atma Jaya/RS Royal Taruma )

You Might Also Like

0 komentar