Perhatikan 7 Kebiasaan Ini Sesudah Makan!
23.57.00Kita kadang melakukan berbagai
kebiasaan sesudah makan, entah karena kebiasaan atau memang karena pengaruh lingkungan. tetapi, tahukah bahwa sebenarnya kebiasaan-kebiasaan di bawah ini kurang baik? Berikut ini adalah tujuh kebiasaan yang sebaiknya diperhatikan atau dihindari sesudah makan .
1.Merokok
Merokok sesudah makan memang kebiasaan yang sangat nikmat. Sensasi aroma makanan yang tercampur dengan asap tembakau di mulut menimbulkan semacam kenikmatan tersendiri. Beberapa hormon yang terpicu sesudah makan yang bergabung dengan hormon-hormon penenang yang muncul akibat merokok makin menimbulkan sensasi tersendiri. Tetapi tahukah Anda? bahwa riset kesehatan mengatakan bahwa resiko merokok 1 batang sesudah makan sama bahayanya dengan merokok 10 batang sekaligus?
Sesudah makan, organ-organ metabolisme tubuh seperti hati, usus, lambung, dan sebagainya harus bekerja keras untuk mengolah makanan tersebut. Merokok
diketahui memperburuk gejala
Irritable Bowel Syndrome (IBS) serta tukak lambung. Merokok juga
memiliki efek buruk pada otot-otot
usus besar. Merokok juga membebani hati yang harus menyaring 60 zat karsinogen dan zat-zat berbahaya lain yang terkandung dalam rokok (nikotin, tar, dan sebagainya), padahal pada saat yang sama hati juga harus menyaring racun dari makanan. Intinya, merokok sesudah makan akan makin membebani organ-organ tubuh penting Anda.
Jika Anda perokok, cobalah untuk sikat gigi atau kumur dengan
mouthwash sesudah makan. Hilangnya aroma makanan di mulut dapat mengurangi keinginan Anda untuk merokok sesudah makan.
2. Makan Buah
Hal ini sebenarnya masih menjadi perdebatan. Makan buah sesudah makan dianggap dapat menyebabkan lambung dipenuhi dengan udara alias kembung. Selain itu, pengasaman yang disebabkan oleh buah di dalam lambung dapat menyebabkan terganggunya penyerapan nutrisi makanan yang baru saja dimakan. Anyway , hal ini bukan berarti harus menghindari buah! Buah-buahan adalah salah satu jenis makanan yang paling dibutuhkan tubuh. Nutrisi dan antioksidan yang terkandung di dalamnya sangat penting bagi tubuh.
Riset ilmiah menyarankan untuk memakan buah sekitar satu jam sebelum makan yaitu saat perut kosong atau 1-2 jam sesudah makan agar antioksidan dan berbagai nutrisi dalam buah dapat terserap lebih efektif.
3. Minum Teh
Sari fermentasi dari daun teh mengandung banyak asam, hal ini menyebabkan protein yang terkandung dalam makanan yang baru saja dimakan akan sulit terserap oleh tubuh. Beberapa
penelitian juga menunjukkan bahwa
senyawa fenolik dalam teh dapat
mengganggu penyerapan zat besi
dengan membentuk besi kompleks
di lapisan usus perut.
Tetapi, santai saja, hal ini tidak terjadi pada semua jenis teh, hanya teh hitam atau teh fermentasi yang terlalu kental penyajiannya. Teh hijau yang diproses tanpa fermentasi tidak menyebabkan resiko-resiko di atas. Jika Anda terbiasa minum teh sesudah makan, coba kurangi kekentalannya atau Anda bisa mulai beralih ke teh hijau. Atau lebih baik lagi, gantilah dengan minum air putih. Air putih adalah minuman terbaik untuk melarutkan sisa-sisa makanan di saluran pencernaan.
4. Melonggarkan Ikat Pinggang
Saat kekenyangan beberapa dari kita sering melonggarkan ikat pinggang. Ada sebuah kabar yang mengatakan bahwa melonggarkan ikat pinggang sesudah makan dapat membuat usus terpelintir. Tetapi itu hanya mitos! jangan dipercaya!
Fakta medisnya adalah jika Anda “terpaksa” untuk melonggarkan ikat pinggang berarti ini adalah sebuah tanda bahwa Anda sudah makan berlebihan, alias kekenyangan. Sebenarnya bukan melonggarkan ikat pinggangnya yang berbahaya, tetapi makan berlebihan inilah yang berbahaya.
5. Mandi Air Hangat Sesudah Makan
Pencernaan membutuhkan banyak energi, sehingga aliran darah di seputaran perut pun juga harus lancar. Mandi air hangat dapat menaikkan suhu kulit tubuh, sehingga akan memacu aliran darah ke bagian bawah kulit untuk mendinginkannya, padahal pada saat yang sama aliran darah tersebut harus lebih berkonsentrasi pada perut dan organ-organ pencernaan.
Hal ini akan menurunkan proses efektifitas penyerapan nutrisi. Jika suka mandi air hangat, mandilah sekitar 1 jam sesudah makan.
6. Jalan-Jalan Sesudah Makan
Penjelasannya mirip dengan di atas, berjalan-jalan mengakibatkan aliran darah lebih terkonsentrasi pada wilayah kaki dari pada pencernaan. Hal ini dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi makanan. Selain itu, goncangan-goncangan yang terjadi di perut akibat berjalan juga bisa menyebabkan masalah lain. Berjalan-jalan sesudah makan juga dianggap bisa menyebabkan reflux asam di dalam lambung.
Jika Anda ingin melakukannya, idealnya, Anda baru boleh berjalan-jalan 20 menit sesudah makan.
7. Tidur Sesudah Makan
Tahukah Anda bahwa beberapa enzim pencernaan bekerja karena adanya gaya gravitasi? Tidur sesudah makan menyebabkan zat-zat yang seharusnya ikut mengalir ke lambung menjadi terhambat atau berbalik ke saluran makanan. Sehingga wajar jika seseorang berbaring sesudah makan bisa cegukan dan tiba-tiba merasakan panas di tenggorokan. Hal ini karena asam dan gas-gas yang seharusnya sudah ada perut terdorong lagi ke atas.
Alasan lain untuk menghindari tidur sesudah makan adalah adanya tekanan yang berlebihan pada diafragma karena masih adanya makanan di dalam perut, hal ini bisa menyebabkan Anda mendengkur atau mengalami gangguan pernafasan saat tidur. Tidur sesudah makan juga diketahui dapat meningkatkan resiko kegemukan akibat menumpuknya nutrisi dalam tubuh. Tidur sebaiknya dilakukan lebih dari 2 jam sesudah makan.
Lalu bagaimana sebaiknya sesudah makan? Yah, kesimpulan terbaiknya Anda mungkin beristirahat sebentar. Rileks dan luangkan waktu berbincang bincang dengan teman makan Anda sembari membiarkan perut Anda bekerja sesuai dengan tugasnya.. Demikian beberapa
kebiasaan yang harus diperhatikan sesudah makan , semoga bermanfaat.
Referensi
http://www.livestrong.comn/article/457270-is-eating-fruit-after-a-meal-bad-for-you/
http://www.medimanage.com/my-diet/articles/facts-or-fiction-7-things-not-to-do-after-meals.aspx
http://www.thehealthsite.com/fitness/drinking-tea-with-or-after-meals-good-or-bad/
0 komentar